kalau belum batang hari 9 merupakan kesenia yang berasal dari daerah Lahat Sumatra selatan kesanian ini sudah lama tidak pernah dimainkan bahkan hamir punah karna belum ada penerus yang dapat memaikan kesenian ini.
Terus terang saya yang notabenya bukan dari masarakat sumatra saya merasa kawatir karena takutya kesenia yang asli indonesia ini di klam negara lain.
Menggapa saya menulis tentang kesenian Batang hari 9 karena saya yang asli suku jawa kebetulan memepunyai seorang teman yang berasal dari daerah sumatra dan dia yang menggenalkan saya pada kesenian khas daerahya jujur setelah saya mengetahui dan mendengar lagu yang berjudul Kaos lampu saya merasa merinding karena indonesi mempunyai kesenian yang sangat luar biasa yang munkin orang indonesia sendiri belum pernah tahu tentang kesenian ini dan yang lebih mirisya lagi sanggat sedikit informasi yang ada dan memebahas tentang kesenia ini oleh karna itu saya memta dengan fihak yang tekait untuk dapat menggembangkan kesenian yang menjadi cri masarakat sumatrra selatan ini
Dan ini informasi yang berhasil saya dapat dari http://id.wikipedia.org/wiki/Batang_Hari_Sembilan.
Batang Hari Sembilan
Pengambilan nama Batang Hari Sembilan itu sebenarnya mengikut ke pada adanya 9 anak sungai Musi. Sungai Musi merupakan sungai terbesar di daerah ini yang membelah kota Palembang menjadi dua bagian. Sebutan Batanghari Sembilan, suatu istilah "tradisional" untuk menyebut sembilan buah sungai besar yang merupakan anak [[Sungai Musi]], yakni : Klingi, Bliti, Lakitan, Rawas, Rupit, Lematang, Leko, Ogan, dan Komering. Pendapat lain mengatakan konsep atau istilah Batanghari Sembilan, mengacu ke wilayah, adalah sebutan lain dari kawasan Sumatra Bagian Selatan ([[Sumsel]], [[Jambi]], [[Lampung]], [[Bengkulu]]) yang memiliki sembilan sungai (batanghari) yang berukuran besar. Batanghari dalam beberapa bahasa lokal di Sumsel, misalnya saja bahasa Rambang (Prabumulih) atau bahasa Bindu (Kecamatan Peninjauan) berarti sungai, bersinonim dengan kali (Jawa) atau river (Inggris). Pada perkembangan selanjutnya, batanghari sembilan juga bermakna budaya, yaitu budaya batanghari sembilan, di antaranya adalah musik dan lagu batanghari sembilan (selanjutnya batanghari sembilan). Secara garis besar musik dan lagu batanghari sembilan adalah salah satu genre seni musik atau lagu daerah yang berkembang di Sumatra Selatan layaknya di daerah lain Indonesia.
Alat dan tembang
Alat yang dipergunakan untuk mengiringi tembang, di masa lalu masyarakat memiliki alat-alat musik tradisional seperti Serdam, Ginggung, Suling, Gambus, Berdah dan Gong alat tersebutlah yang mengikuti rejung atau tembang atau adakalanya mereka melantunkan tembang tanpa alat dan tanpa syair “meringit”. Selain ini adalagi sastra lisan seperti guritan, andai-andai, memuning dan lain-lain saat ini sudah langka yang dapat melakukannya. Dengan kemajuan yang dilalui, masyarakatnya berinteraksi dengan peralatan moderen, menyebabkan alat tradisional tersebut bertambah atau berganti alat-alat baru seperti Accordion (ramanika), Biola (piul) dan Guitar (itar). Sejak tahun enam puluh-an didominasi oleh [[Gitar]] Tunggal ( hanya mempergunakan dan hanya satu gitar saja ) untuk mengiringi tembang. Tembang tersebut biasanya hanyalah berupa [[Pantun]] empat kerat bersajak a-b a-b, bahasa yang dipergunakan adalah bahasa melayu.
Nuansa Estetika
[[Irama]] dan [[nada]] yang muncul dari tembang atau rejung itu memiliki nuansa estetika natural, dalam arti membawakan suara alam semesta yang pada dasarnya jarang orang tidak dapat mengappresiasinya. Nuansa estetika natural ini tidak hanya sekadar memenuhi konsumsi pemikiran energis, melainkan lebih kepada unsur qalbu sentimental. Jiwa [[manusia|insaniah]] yang terdalam dapat diraih, maka kadang-kadang tidak mengherankan jika unsur pemikirian tidak terlalu dominan sehingga dapat memberi celah hidup dalam hati, di situlah letak dari tembang ini. Tentu saja sasarannya adalah manusia yang masih hidup secara batiniahnya.
Saya meghimbau anda untuk coba mendenggarkan dan saya yakin akan ada perasaan yang berbeda :
Cintailah budaya indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar